Postingan kali ini lebih panjang. Karena terlalu banyak kejadian yang terjadi, dan nggak mungkin dipisahkan. Enjoy, guys... *** Semenjak aku gagal masuk klub bahasa, semangatku untuk mempelajari bahasa lebih dalam semakin terlecut. Setiap kali kelasku mendapatkan pelajaran bahasa dari klub, aku terus menyimak dengan seksama. Tapi mungkin karena masih sedikit kecewa atas penolakan sebelumnya, aku menjadi sedikit kritis. Setiap kali anggota klub bahasa keliru dalam mengajarkan sesuatu, aku merasa bahwa mereka tidak ada apa-apanya. Oke, ini terkesan sombong, tapi seperti itulah yang kurasakan. Seolah dendam, aku terus memojokkan mereka setiap kali aku menemukan kesalahan. Tak peduli meskipun yang melakukan Sang Ketua. Sekali salah, tetap saja salah. Meskipun tak jarang juga aku mendapati mukaku memerah setiap kali aku memprotes kesalahan mereka. Terutama jika langsung pada ketua. Namun hal itu justru semakin menambah kebencian tak beralasanku terhadap klub bahasa
You Only Live Once