Belakangan ini, topik obrolanku dan teman-teman di kampus tidak lagi soal tugas, kelakuan dosen, dan sebangsanya. Masih ada, sih, pembicaraan soal itu, tapi kini melebar, menyangkut pilihan dalam hidup, masa depan, semacam itu. Ini wajar sih. Biarbagaimanapun, secara usia kami sudah kepala 2, umur di kampus juga yang tertua (semester 5, senior semester 7 sedang magang). 1. Seperti ketika aku berbincang dengan teman cowokku (sebut saja Kiki) saat kami jalan berdua. Kami sempat menyinggung soal pernikahan (lupa awalnya bagaimana). Tentang bagaimana sebenarnya kami tidak ingin mengundang terlalu banyak tamu (jadi acara bisa lebih intens), tapi dari sisiku, sepertinya sedikit mustahil mengingat aku anak perempuan terakhir (dan satu-satunya), jadi tentu orangtuaku menginginkan acara yang lebih meriah. 2. Lalu ketika si Kiki bimbang tentang apakah dia harus kerja part-time sekarang atau semester depan, aku dan teman cewekku yang lain (sebut saja Sissy) mencoba membantunya dengan sa
You Only Live Once