Langsung ke konten utama

Alone (again)

Hai... saya kok jadi ketagihan curhat ya tiap mampir ke blog? Ah, sudahlah. Belakangan saya emang rada galau kok. Jadi bawaannya pengen nulis terus. :)

Allah.. aku nggak tau lagi harus gimana. Aku capek kayak gini terus. Selama ini aku udah berusaha sabar, tapi apa hasilnya? Semakin hari, mereka semakin menjadi. Setiap hari, kami berangkat dan pulang sekolah hampir bareng. Tapi bukannya dapet temen jalan, aku malah nggak dianggep. Aku seolah angin. Hantu. Atau apalah yang sejenis. Wujudku ada, tapi aku dirasa abstrak. Aku nggak ngerti sama jalan pikiran mereka. Emangnya salahku apa? Kok tega mereka kayak gini? Oke, taruhlah aku punya salah, kok nggak ngomong? Ya Rabb.. aku terus berusaha untuk bisa bertahan dengan mereka. Tetap menjalin tali silaturrahim. Karena biar bagaimanapun, kami udah bersama selama tiga tahun lebih. Dan sekarang, cuman gara-gara aku sendiri yang beda kelas, mereka jadi kayak gini. It's okay kalo mereka kayak gini masalah pelajaran. Soalnya mo dipaksain juga percuma. Udah beda. Tapi kenapa harus sampai yang seperti ini? Jujur aku merasa sangat kesulitan. Karena aku bukan orang yang bisa bergaul sebegitu mudahnya. Butuh mental baja untuk bisa meruntuhkan rasa nggak pede itu. Ya Rahmaan.. apa yang harus aku lakuin untuk mereka? Sampai kapan aku harus diam dan tersiksa sendiri seperti ini? Aku capek. Aku nggak kuat lagi. Entah udah berapa lembar kertas, berapa ratus kata yang tertulis, hanya untuk ini. Hatiku berontak hampir setiap hari. Karena aku merasa kali ini adalah puncaknya. Allah.. beri aku petunjuk-Mu. Apa yang harus aku lakukan? Aku udah nggak tahan lagi. Aku capek. Aku nggak sanggup lagi kalo harus kayak gini. Rabb.. tolong. Tolong kirimkan seseorang untuk menyelesaikan ini. Aku mohon..