Sampai detik ini, aku masih sedikit belum percaya beliau telah pergi.
Jauh meninggalkan kami. Ya Allah.. begitu sayangnya Engkau dengan
beliau, sampai Engkau mengambilnya saat kami masih membutuhkan sosoknya?
Terlahir dengan nama Muhammad Dahlan Ibnu Bishri, beliau kerap disapa
Gus Mudib. Usia beliau baru akan memasuki usia 58 tahun (kelahiran 19
April 1958). Sebagai salah satu pengasuh di PP. Darul Ulum (Asrama IV-I
dan N), beliau terkenal dengan kesederhanaan dan kelembutan hatinya.
Saat banyak orang lebih sering menggunakan mobil pribadi kemanapun
mereka pergi, beliau tetap setia menggunakan bus umum setiap kali akan
mengajar di UIN Sunan Ampel Surabaya (Fak. Syariah dan Hukum), sekalipun
beliau bisa saja menggunakan mobil pribadinya. Dan saat kami, para
santri, tengah bergalau-ria menghadapi berbagai macam problematika
kehidupan, dengan sabar dan lemah lembut, beliau selalu menyemangati
kami, memotivasi kami, dan senantiasa mengingatkan kami untuk selalu
pasrah kepada Allah SWT. Ya Allah.. beliau bahkan selalu berdoa agar
beliau dan kami bisa kembali pada-Mu dengan sertifikat khusnul khotimah.
Dan Engkau sungguh pemurah dengan mengijabah doa beliau. Beliau wafat
setelah menunaikan sholat hajat dan akan mengajardi lantai 2 Fak.
Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya. Baru saja beliau masuk kelas
dan duduk di kursi dosen. Saat akan mengabsen para mahasiswanya, beliau
bahkan sempat mengucap basmalah (belum mengucap salam pembuka). Lantas
beliau tertunduk dalam. Dan saat diperiksa, innalillahi wa inna ilaihi
roji’un, beliau telah tiada. Subhanallah, begitu istimewa kepergian
beliau. Tanpa merasa sakit akibat naza’, dalam keadaan berwudhu, di hari
yang mulia (Kamis), dan dalam keadaan hendak membagikan ilmunya. Tambah
lagi fakta bahwa beliau saat itu tengah berpuasa sunnah Kamis.
Subhanallah.. hal ini mengingatkanku pada Khalifah Utsman bin Affan.
Karena mereka berdua sama-sama meninggal dalam kondisi berpuasa.
Ya Allah.. kami ikhlas dengan takdir-Mu, kami ridho. Semoga Engkau menerima semua amal beliau di sisi-Mu.
Kami
selalu dan akan selalu mencintaimu, Abah. Dan aku secara khusus berdoa,
memohon, agar kelak aku bisa mendapatkan pangeran yang sederhana dan
berhati lembut sepertimu. Doa dan cinta kami untukmu. Semoga damai
menyertaimu disana :’)
K.H. Muhammad Dahlan Ibnu Bishri, Lc. M. Ag.
19 April 1958-03 Maret 2016