Langsung ke konten utama

Kini Difabel Juga Bisa Bekerja!


Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti Coffeebility, sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan tim dari kerjabilitas.com. Sebagian dari peserta ini tentu merupakan mahasiswa/i difabel di kampus, atau para relawan yang mendampingi mereka. Tapi ada juga yang hanya peserta seperti saya. Awalnya saya sendiri kurang berminat, tapi setelah diajak lagi oleh teman, saya akhirnya tergerak hehehe..
Hari itu, ada dua orang dari tim kerjabilitas yang memaparkan materi. Salah satunya juga seorang difabel. Saya lupa namanya, tapi dari ceritanya, dia menyandang disabilitas sejak terjadi gempa Jogja sepuluh tahun yang lalu. Dia tidak sendiri, ada juga staf lainyang memiliki hal serupa. Rupanya, tim pendiri kerjabilitas ini memang memiliki hubungan erat dengan penyandang disabilitas. Kalau bukan dirinya, pasti keluarganya. Mendengar itu, saya sangat mengapresiasinya. Karena dengan latar belakang seperti itu, tentu mereka akan berusaha lebih agar bisa memberikan yang terbaik.
Kerjabilitas merupakan platform pencararian kerja (job matching) online khusus bagi penyandang disabilitas. Beroperasi sejak tahun 2015, kerjabilitas telah melayani ribuan pengguna dari seluruh Indonesia. Sejak awal diluncurkan, respon yang didapat cukup besar. Mengingat saat ini saja, masih banyak orang-orang yang mencari pekerjaan. Bahkan ada orang normal yang melamar via kerjabilitas. Tentu hal ini sangat melenceng karena tujuan awal platform itu didirikan adalah untuk membantu para penyandang disabilitas. Sistem saat itu juga belum bisa mendeteksi mana yang benar-benar difabel, mana yang bukan. Namun setelah diperbarui ke versi 2.0 (2017), sistem mulai bisa menyaring. Karena dalam formulir, peserta wajib mengisi tipe disabilitas mereka dalam kategori yang disediakan sistem. 
Bergabung dengan kerjabilitas memiliki beberapa keuntungan tersendiri, diantaranya:
1. Antar pengguna bisa saling berinteraksi. Entah mencari teman, atau mungkin mendapatkan koneksi.
2. Tersedia kursus secara online, tentang tips dan trik agar pengguna bisa cepat mendapat pekerjaan dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia karir.
3. Tim kerjabilitas akan terus memantau pengguna meski mereka telah mendapatkan pekerjaan. Bahkan sesekali mengunjungi mereka jika memang dekat.
4. Tim kerjabilitas sering mengadakan kelas inspirasi di SLB-SLB sekitar.
5. Jika memang calon pengguna masih bingung tentang cara kerjanya, jangan khawatir, karena tim kerjabilitas sering mengikuti pameran kerja (job fair). Sehingga untuk calon pengguna yang belum paham bisa menanyakannya secara langsung.
Setiap orang memiliki keunikan sendiri. Jika dunia hanya peduli denganmereka yang memiliki kondisi fisik normal, lantas bagaimana nasib para penyandang disabilitas? Bukankah mereka juga harus bekerja? Apalagi jika mereka menjadi tulang punggung keluarga. Padahal ada keuntungan tersendiri lho untuk bisa mempekerjakan para penyandang disabilitas, berikut diantaranya:
1. Penyandang disabilitas terbiasa mengatasi rintangan dalam kesehariannya, sehingga mereka memiliki problem solving yang baik dan cukup mudah beradaptasi.
2. Penyandang disabilitas juga manusia, mereka tentu memiliki skill tersendiri. Tidak jarang mereka bisa survive meskipun hidupdiantara orang normal. Tidak perlu khawatir harus memodifikasi kantor karena 15% dari mereka tidak memerlukannya.
3. Penyandang disabilitas juga memiliki kehidupan yang sama. Mereka hanya mengalami disfungsi pada salah satu anggota tubuhnya, namun tetap bisa berpikir dan bekerja. Selama dilatih terus, mereka bisa bersaing dengan pekerja lain yang normal.
4. Dengan mempekerjakan penyandang disabilitas, perusahaan atau organisasi akan mendapat nilai plus dan dapat meningkatan pangsa pasar karena dianggap mengahargai mereka yang difabel.
5. Selain itu, kehadiran penyandang disabilitas di kantor dapat meningkatkan rasa syukur bagi pekerja lain. Bagiamana tidak? Setiap hari mereka melihat para penyandang disabilitas justru lebih semangat bekerja. Masa mereka mau kalah?
"Setiap orang memiliki keunikan yang berbeda. Bahan ketika kamu menganggap dirimu tidak berguna, pasti kamu memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Syukuri saja semua yang ada, sambil terus belajar menjadi yang lebih baik. Being unique is better than being perfect."