Langsung ke konten utama

[SHARING] Body Positivity


Mungkin buat yang senang K-Drama tau ya "My ID Gangnam Beauty", atau kalau baca webtoonnya "Gangnam Beauty". Bukan, aku bukan mau bahas gantengnya Cha Eun Woo (ASTRO) yang kelewatan, tapi tema yang diangkat di drama itu.

Jadi drama ini bercerita tentang Kang Mi Rae (Im Soo Hyang) yang menjalani operasi plastik karena tidak tahan dengan bully-an dari teman-temannya sejak kecil. Mirae ini kecilnya gendut, masuk usia remaja, wajahnya dibilang seperti monster. Doi sampai dijauhi, dihina segala macam, padahal dia termasuk pintar di sekolah. Karena terlalu depresi, dia sempat hampir bunuh diri saat SMP. Setelah lulus SMA, dengan tabungan ibunya, Mirae melakukan operasi plastik, membuat wajahnya benar-benar "baru" ketika masuk kuliah.

Tapi dasar manusia, tidak cukup hinaan "monster" semasa remaja, Mirae di kampus mendapat julukan baru: Monster Gangnam, istilah untuk orang yang melakukan banyak operasi di wajah. Hal ini membuat Mirae jadi insecure, padahal dia ingin memulai hidup baru di kampus.

Poin yang ingin kusampaikan di sini adalah, bahwa body shaming ini sudah sangat keterlaluan. Aku pribadi juga sempat mengalaminya. Dihina "jerawatan" semasa SMP. Terus terang itu juga membuatku insecure. Sudahlah aku harus struggle menghadapi jerawat-jerawat itu, lingkungan juga ikut menambah beban. Aku jadi tidak percaya diri dengan penampilan. Selalu menutupi jerawat dengan makeup, tanpa bantuan skincare (yang justru memperparah jerawat itu sendiri).

Tapi aku juga sadar, aku juga sering melakukan hal serupa di masa remaja. Mengatakan ke teman-teman: "Kamu kurus banget sih? Cacingan ya?", "Hmm.. kayaknya kamu perlu diet deh, sudah obes tuh." Jahat ya aku? ㅠㅠ

Masuk kuliah, sejak mengenal skincare dan banyak pihak (special thanks to Gitasav, Female Daily, dan beauty vlogger lainnya), aku merasa tertampar. Kenapa aku selalu melihat fisik? Kenapa tidak melihat karya orang lain saja? Pelan-pelan aku mulai merubah diri. Sebisa mungkin aku kurangi "menghina" fisik atau penampilan orang lain. Daripada itu, lebih baik mengajak orang lain untuk memulai gaya hidup sehat. Atau mungkin menggunakan kelemahan sebagai senjata, seperti suka kuliner, manfaatkan untuk membuat review makanan. Sampai sekarang memang belum sempurna, kadang aku secara tidak sadar "menghina" lagi. Kalau itu sudah terjadi, aku suka menyesal :((

Karena itu, mari kita bersama ciptakan lingkungan yang positif. Lingkungan yang saling mendukung, bukannya menjatuhkan. Lingkungan yang menciptakan kedamaian, bukannya ketakutan. Spread Body Positivity!!! :))