Langsung ke konten utama

[SHARING] Park Bo Gum: Good Day in Jakarta (Part II)


Catatan: unggahan ini hanya sebatas apa yang kulakukan selama di Jakarta, unggahan mengenai acara akan ada di post berikutnya 😊 Tulisan ini juga cukup panjang (boleh siapkan camilan, atau keburu bosan? lol), dan maafkan karena diunggah cukup terlambat (satu minggu setelah trip )

Finally it’s the day! Asli, aku deg-degan sekali. Ditambah jadwal minggu ini dan minggu depan sangat padat. Sampai aku sakit Selasa lalu, dan barang bawaanku ditambah obat untuk meredakan sakitnya. Jumat (22/3) pagi aku sudah merasa tidak sabar. Rencana selama tiga hari kususun rapi, berkali-kali aku melihat jam, memastikan sudah sesuai jadwal. Setelah menyelesaikan kuliah, membeli bekal, dan mengobrol sebentar dengan teman, aku segera bersiap. Tepat 14.30, saat aku harus berangkat ke stasiun, dan sudah mendapat driver ojek online, hujan turun dengan derasnya. Astaga.. karena waktu sudah mepet, aku segera memesan mobil, dan nyaris basah kuyup sesampai di stasiun. Kereta Bengawan berangkat tepat waktu pukul 15.26 dari stasiun Lempuyangan. Saat itu, barulah aku merasa sangat lelah dan memilih tidur.

Selama 9 jam lebih perjalanan, hanya kuhabiskan dengan tidur, mendengarkan musik, makan, baca buku, menonton rekaman konferensi pers “Good Day in Jakarta”, dan menonton drama-drama yang sudah kuunduh. Kereta tiba di stasiun Pasar Senen pukul 1 lebih. Terlambat cukup lama. Tadinya aku berniat istirahat di stasiun sampai subuh, baru setelah itu jalan-jalan. Tapi dasar aku tidak sabaran dan tidak bisa diam, aku memutuskan jalan kaki pukul 2 dini hari (!) menuju masjid Istiqlal. Kucek di peta, jaraknya hanya 2km sekian. Kukira aku akan baik-baik saja sepanjang perjalanan, dan jalanan hanya akan sepi seperti layaknya tengah malam biasa. Tapi rupanya berbanding terbalik. Jalanan ramai sekali dengan orang-orang balapan, dengan suara knalpot yang mengganggu telinga. Hal itu terang membuatku semakin berdebar dan ketakutan. Aku hanya sanggup berjalan sampai stasiun Gambir, lalu memutuskan memesan motor sampai Istiqlal. Aku tiba di Istiqlal pukul 3 lebih sekian, dan masjid belum buka, sementara perutku sudah lapar (berjalan jauh dalam keadaan takut menguras lebih banyak tenaga ternyata). Begitu masjid dibuka, aku segera bersiap untuk subuh. Lepas sholat, langsung jalan kaki ke Monas. Kata ibu: biar ada bukti kamu ke Jakarta hehe.. Kenapa nggak sarapan sekalian kalau sudah lapar? Karena aku berencana sarapan di Monas. Kan tempat wisata, tuh, ekspektasiku ada yang dagang dong di sana. Aku sampai harus menahan diri dari godaan abang ketoprak dan ketupat sayur di parkiran Istiqlal T_T

Dan tahu aku dapat apa di Monas? ZONK!!! Masih sepiii.. hanya ada orang-orang olahraga, jogging, dan beberapa petugas. Hiks.. batal rencana sarapan sambil menikmati pemandangan Monas TT Aku hanya berfoto dan mengamati suasana sebentar. Lalu memutuskan pergi setelah berganti sepatu (sebelumnya aku pakai sandal japit, dan kakiku mulai lecet karena terlalu banyak berjalan).

Untuk ke hotel, daripada naik gojek langsung, aku memutuskan mencoba TransJakarta. Belum pernah beb hehe.. aku cek di halte Monas, ada city tour bus, tapi karena itu hari Sabtu, jadi tidak beroperasi T_T Dan pembayaran bus hanya bisa e-money, sementara aku belum punya. Jadilah aku menuju halte Harmoni dulu, lagi-lagi tergoda bubur ayam dan ketoprak yang baru saja membuka lapak. Tapi aku jalan teruss.. Untuk membeli kartu e-money, ekspektasiku hanya membutuhkan dana 20.000, tapi betapa terkjutnbya diriku saat tahu itu membutuhkan 40.000 ToT Harga kartunya separuh harga sendiri (aku dikasih Tapcash BNI). Oleh petugas, aku kemudian diarahkan untuk naik bus ke Monas dulu, baru transit ke bus arah Ragunan dan turun di Kuningan. Aku mengantri di barisan bus jalur 2, turun di Monas, dan sempat kebingungan harus naik jalur mana (di sana minim petugas). Setelah memutar otak, barulah aku tahu aku harus naik jalur 6A untuk ke Ragunan via Kuningan. Kukira perjalanan bakal lama kan ya, ternyata cepat sekalii. Aku belum puas menikmati suasana kota, tapi dengan bawaan cukup ribet, enggan juga jika harus jalan-jalan lagi. Jadilah begitu turun di Kuningan, aku memesan ojek menuju pasar dekat hotel. Yah, melihat suasana pasar sekaligus mencari sarapan (karena masih pukul 7, jadi ekspektasi pasar masih ramai).

Turun di pasar, aku melihat bubur ayam, cakue, dan susu kedelai berjejeran. Astaga.. nikmat dunia >< Aku berencana membeli ketiganya. Tapi bahkan baru makan bubur ayam sudah kekenyangan, dan batal membeli cakue TT Usai makan, karena terlalu kenyang dan capek, aku memilih menuju hotel. Pikirku, menunggu di lobi pun tidak masalah, karena menurut jadwal, aku baru bisa check-in pukul 11. Aku menginap di LeGreen Suite Supomo (Kompleks Keuangan), ambil kamar yang sharing bathroom. Saat aku pesan, kebetulan sedang promo di Traveloka, hanya 200.000 semalam. Sebenarnya ada tawaran lain (RedDoorz), tapi aku tidak bisa check-in lebih dulu (standar pukul 14), aku bakal menunggu lama sekalii. Jadilah kuambil saja LeGreen ini. Eh, ternyata aku bisa langsung masuk kamar! Padahal masih pukul 8 lebih sekian. Waaah.. senangnyaaa.. Sampai kamar aku langsung teler. Tidur sampai dhuhur.

Aku bangun saat dhuhur, dan langsung bersiap menuju Kota Kasablanka (Kokas). Kalau kuingat-ingat, aku menunggu terlalu lama di sana. Karena mau jajan, juga, danaku menipis. Dan isi ATM tidak bisa diharapkan. Rencana mengirim surat untuk Bogummy juga gagal karena tidak ada yang menjual kertas surat (hanya kartu ucapan, dan itu mahal sekali TT). Sampai di Kokas, makan siang, beli minuman, lalu menuju hall. Ingin tahu seperti apa lokasinya. Tapi lalu turun lagi, mencari kertas surat, tapi masih gagal lagi. Yah sudahlah..

Acara selesai lebih cepat dari dugaanku (pukul 22 kurang, mall masih buka meski bersiap tutup). Dan seperti yang sudah ditebak, antrian kendaraan umum membludak. Ojek online full order, antrian taksi konvensional sampai puluhan, belum lagi jalanan yang macet. Awalnya aku masih bertekad menggunakan taksi, sudah mengambil nomor antrian, tapi pasti bakal sampai malam sekali. Baiklah, seperti alasan mengapa aku memilih LeGreen, aku memutuskan jalan kaki (lagi). Hanya 1 kilo-an lewat jalan kampung. Awalnya sempat takut kalau mengingat kejadian malam sebelumnya, tapi yah, mau bagaimana? Alhamdulillah perjalanan aman sih.. jalan kampung, meski sudah malam, tidak terlalu sepi. Penjual makanan kaki lima masih banyak. Dan, yah, aku memutuskan bungkus makanan juga jelang sampai hotel. Tiba di hotel, membereskan barang-barang, lalu makan. Sayangnya, setelah makan (karena aku melewati beberapa jam tanpa ada makanan), maag-ku kambuh. Sakit sekali. Jadilah aku tertidur dengan segala barang masih belum dibereskan betul. Sempat bangun dini hari, tapi karena letak kamar di pojokan dan harus keluar untuk menuju kamar mandi, aku jadi takut bangun ‘-‘ (oke, ke depan dalam kondisi apapun aku harus pesan kamar mandi dalam!) Jadilah aku bangun sekalian saat subuh, lalu segera sholat dan bersiap.

Aku check-out sekitar pukul 7, dan segera menuju Sbux Megaria. Tapi apalah, sampai sana masih belum buka -_- (padahal keterangan di maps buka pukul 7, tapi aku menunggu sampai pukul 8). Kenapa aku memilih Sbux untuk sarapan? Karena aku berencana menunggu cukup lama di situ hehe.. dengan barang bawaan cukup banyak, aku merasa butuh tempat yang nyaman, apalagi aku masih capek. Energiku tidak cukup jika harus berada di tempat ramai atau hiruk-pikuk. Selain itu, sedang ada promo BOGO, cocok kan? *lmao* Aku membeli 2 minuman dan 2 makanan (masing-masing untuk dimakan di tempat dan bekal), dan hanya membayar 44.000 *lol*. Oh, alasan lain adalah karena aku tidak lagi memiliki uang cash, hanya ada e-money (gopay, tapcash BNI, dan Sbux card). Jadilah aku memilih makan di sana (meski memilih yang murah dan tidak terlalu kenyang).

Sekitar pukul 9, karena ingin menelepon ayah-ibu, aku segera berangkat ke stasiun. Karena masih lapar, usai cetak boarding pass aku membeli pop-mi (karena kukira alfamart bersedia menerima pembayaran dengan tapcash, tapi ternyata mesinnya tidak ada hhhh). Aku makan, menelepon, dan kemudian masuk peron (karena kereta hampir datang). Lalu tidak lama, kereta Bengawan berangkat. Sepanjang jalan aku lebih banyak tidur (kelelahan sangaat). Dan tiba dengan selamat sentosa di stasiun Lempuyangan dan kos pukul 20 lebih sekian. Selesaai~~~

Hmm.. ini sih aku menceritakan apa saja yang kulakukan di sana. Tapi, yah, baiklah. Aku juga perlu dokumentasi pribadi untuk setiap perjalananku. Kuusahakan ada postingan lain mengenai perjalanan ke Jakarta entah kapan. Mungkin, review hotel? Memilih transportasi? Persiapan single trip? Tips dan trik? Hehehe.. selama satu tahun ke depan sepertinya akan ada banyak cerita. Semoga aku dalam mood yang bagus untuk membaginya. Baiklah. Sekian catatan perjalanan ini. Kalau ada yang ingin ditanyakan aku persilahkan 😊

~May Your Everyday be a Good Day~