Langsung ke konten utama

[OPINI] Kereta Api dan Kres

Aku menulis ini di atas kereta api menuju Jogja akhir Juni 2019, kembali ke peradaban hehe.. Mungkin terlambat cukup lama saat di-upload. Melihat jadwal XD Entah kenapa, jalanan di luar tetiba memberikan ilham yang sepertinya cocok untuk ditulis.

Teruntuk kalian yang biasa naik kereta api, tentu tahu bahwa kereta berhenti di beberapa stasiun. Entah banyak atau sedikit, lama atau sebentar, pasti ada berhentinya. Karena belum ada kereta di Indonesia yang bisa bablas dari stasiun asal ke stasiun tujuan tanpa berhenti di stasiun tertentu. Terkadang, berhentinya bisa sebentar, hanya 3-5 menit, sekedar naik-turun penumpang, kemudian kembali melanjutkan perjalanan. Tapi bisa jadi berhentinya lama. Terlalu lama untuk sekedar naik-turun penumpang. Atau malah tiba-tiba berhenti di stasiun yang tidak ada di jadwal dalam waktu cukup lama. Hal ini biasa disebut kres. Atau harus berhenti karena simpangan dengan kereta lain.

Kalau kalian perhatikan setiap lewat lintasan kereta api, ada berapa jalur sih? 2 atau 3 jalur? Bisa jadi, kalau lintasan itu dekat dengan stasiun. Malah ada juga yang hanya 1 lintasan. Sekarang, berapa banyak nama kereta api yang kalian tahu? Bisa dicek di Online Travel Agent (OTA) kereta dengan relasi Surabaya-Jakarta. Berapa banyak? Itu baru satu relasi, belum relasi lain. Kelasnya pun beragam: eksekutif, bisnis, ekonomi premium, ekonomi subsidi. Tidak. Aku tidak membahas perbandingan fasilitasnya. Aku ingin membahas kerja kereta api ini. Kalian sudah tahu bahwa lintasan yang umum ditemui di jalan raya hanya 1-3 lintasan, sementara jumlah kereta api begitu banyaknya. Saat terjadi kres, itu berarti terdapat kereta lain yang melintas dari depan, dimana kalau kita memaksa jalan, akan terjadi tabrakan, dan kita jelas tidak bisa lewat, karena lintasan yang terbatas. Pernah aku menjumpai, ketika sedang kres, terdapat 2 kereta bergantian melintas, baru kemudian keretaku kembali melaju.

Bisa dibayangkan bagaimana perusahaan mengatur lalu lintas ini? Kuberikan contoh, kereta A memiliki relasi Surabaya-Jogja, melaju pukul 17.25-22.30. Sementarra kereta B memiliki relasi Jogja-Surabaya, melaju pukul 19.30-02.30. Mereka pasti berpapasan di tengah perjalanan, misalnya di Sragen (perkiraan saja). Untuk itu, perusahaan mengatur bagaimana caranya agar keduanya tidak bertabrakan ketika melaju. Karena kereta A tidak berhenti di Sragen, maka perusahaan mengatur agar kereta B berhenti lebih lama di Sragen, memberi kesempatan untuk kereta A melintas, baru kemudian kereta B melanjutkan perjalanan. Kereta A bisa melaju sesuai perkiraan waktu, kereta B juga bisa melintas sebagaimana biasa.
*Ini hanya sebagai perumpamaan.

Itu baru mengatur perjalanan 2 kereta, belum berbagai kereta lain. Dan ini baru di hari biasa, dimana jumlah kereta masih "sedikit". Bisa dibayangkan bagaimana saat Lebaran, ketika banyak kereta yang "digandakan", armada ditambah, menjadi "kereta tambahan" atau "kereta lebaran"? Sebelum mengumumkan adanya tambahan armada, perusahaan akan mengatur siasat agar kereta-kereta itu bisa melaju dengan aman, penumpang tetap nyaman, namun tidak menambah waktu tempuh terlalu banyak. Mungkin kalau terdapat layar yang menampilkan kereta-kereta yang sedang berjalan, berhenti, dan bersiap berangkat, kita bisa mengetahui betapa rumitnya pengaturan lalu lintas ini. Bahkan aku bisa membayangkan petugas kereta api yang bekerja mengatur ini harus stand by, karena harus menerima laporan secara berkala: jalur ini sedang rusak, harus bergantian lewat; jalur ini sedang ada perbaikan, kecepatan harus dikurangi; dan lain sebagainya. Karena bisa jadi terdapat informasi yang mendadak. Imbasnya? Jam tiba kereta molor. Bisa jadi hitungan menit, bisa juga hitungan jam. Karena "macet" itu tadi. Kita penumpang tahu apa? Hanya tahu kita sudah bayar, naik kereta, lalu ingin cepat sampai. Bisa jadi kita tidak tahu menahu mengenai kondisi lalu lintas di luar sana. Menganggap kereta adalah transportasi paling cepat setelah pesawat tanpa harus macet seperti bus. Padahal, yah, kereta macet juga hehe.. hanya kita tidak tahu bagaimana macetnya, karena jalannya beda :D

"Jadi poinnya apa?"
Aku hanya beropini. (Bisa jadi) Menjawab pertanyaan, kenapa kereta suka berhenti lama hingga terlambat dari jam kedatangan? Kenapa kereta jadi tidak tepat waktu?
Mungkin kalian juga sudah tahu jawaban ini, tapi untukku, jika dibandingkan 10 tahun lalu, kemajuan ini sudah cukup bagus. Jangan tanya bagaimana dulu deh. Lebih buruk dari saat ini hehe..

Baiklah.. sekian saja opiniku. Semoga ada poin yang bisa diambil :)