Terima kasih kupersembahkan pada-Nya
yang mengizinkan aku tidur lelap semalam (meski sempat terbangun) dan kasur
hotel yang luar biasa empuk, sehingga aku bisa bangun pagi dengan ringan (tapi
tetap butuh Tolak Angin TT). Agenda hari ini adalah jalan-jalan, ke tempat
wisata dan lokasi ikonik dari Kuala Lumpur. Untuk itu, kami menyewa mobil untuk
satu hari (demi menghemat ongkos Grab). Driver bilang akan menjemput di hotel
pukul 9AM, dan aku mulai lapar karena semalam melewatkan makan, sementara tidak
memiliki camilan yang memadai, hanya potato chips dua renteng (titipan
temanku). Tapi, ya sudahlah, aku segera bersiap.
Pukul 9 kurang saat aku turun, driver
sudah siap sedia di lobby, kami langsung tancap gas. Oh iya, perlu
diketahui, rute perjalanan hari ini adalah “paket” dari driver. Dan kami
oke dengan itinerary itu, karena memang tujuan kami juga akan ke sana:
Batu Caves, Genting Highland, Strawberry Farm dan toko Cokelat Premium (di
Genting), serta KL Tower dan KLCC (tower dan aquarium). Tapi karena
keterbatasan tenaga (aku dan temanku), aku melewatkan KL Tower dan KLCC
Aquarium.
Tujuan pertama: Batu Caves
Aku betulan clueless tempat
apa ini sebenarnya, namun setiap paket tour menawarkan tujuan ini. Setelah
sampai, rupanya tempat sembahyang umat Hindu (?), karena banyak Indians
di sana. Ada patung besar seperti di GWK Bali, dan tangga tinggi macam di Candi
Borobudur. Apakah aku naik sampai atas? Tentu saja tidak haha.. Terus terang,
tangganya sedikit menakutkan (dan melelahkan). Meskipun usiaku baru akan 22
tahun, tulangku sepertinya tidak kuat menaiki tangga semacam ini. Jadi aku
hanya mengambil gambar dan sarapan sambil mengamati sekitar. Ah, jika ingin
naik tangga, ada aturan untuk berpakaian sopan (seperti di Candi Borobudur). Kalau
memakai pakaian terbuka, akan diminta untuk menyewa kain dengan biaya RM5 (sewa
kain RM3, deposit RM2).
Setelah berfoto, aku mencari
restoran di sekitar tempat parkir. Daan.. semuanya Indian Food haha,,
dengan keterangan vegetarian. Jadi aku asal masuk saja. Sedikit bingung karena
tidak tahu cara memesannya (tidak ada buku menu). Aku asal pesan saja, nasi
biryani (RM10), dan hanya nasi dengan tahu dan semacam kerupuk. Temanku pesan
minum juga, dan rupanya tidak kena tambahan biaya. Saat makan, baru kusadari
bahwa di meja terdapat keterangan, memang tidak ada perdagingan di Batu Caves. Baiklah.
Tujuan kedua: Genting
Selepas makan, kami menuju lokasi
berikutnya, Genting. Lokaisnya cukup jauh juga, aku tidak memperhatikan betul,
tapi seperti 30 menit dari Batu Caves (?) Lewat jalan raya, tol berbayar, dan
jalanan meliuk. Seperti pergi ke Gunung Kidul atau Batu. Hawanya juga sejuk di
sana. Pertama kami diturunkan di pabrik cokelat, yaah.. toko cokelat kecil saja,
menjual cokelat kualitas ekspor. Tapi aku tidak tertarik. Mahal. Dan aku juga
bukan penggemar cokelat. Lanjut ke kebun strawberry. Aku boleh memilih mau
masuk atau tidak, karena tiketnya berbayar, RM15. Tapi temanku suka, baiklah,
kita masuk. Kukira hanya sepetak kebun saja (karena itu yang tampak dari luar),
tapi dalamnya luaass. Dan bukan hanya strawberry saja, ada lavender, kebun bunga,
dan entah tanaman apa lagi. Bisa petik strawberry dengan harga RM8/100gr, bisa
juga membeli yang sudah dikemas dengan RM15. Berbagai produk perawatan tubuh
dari lavender juga banyak dijual. Aku kurang memperhatikan harganya, tapi
wanginya enak. Sayang, aku kurang suka lavender. Kami banyak berfoto di sini. Kukira
rute jalannya seperti labirin haha.. dan khas tempat wisata. Menuju pintu
keluar, banyak berbagai dagangan dengan embel-embel “only sale in Genting”.
Trik marketing yang bagus… Ah, aku membeli Earl Grey di sini, RM15
dengan 25 teabags. Setelah beli, aku bingung hendak diapakan teh ini. Tapi
syukurlah per teabags dibungkus berbeda, jadi bisa diberikan secara
satuan hehe..
Baiklah, mari ke tujuan utama di
Genting: Genting Highland!
Kami diturunkan di tempat cable
car. Dan, yah, lagi-lagi mall. Cukup lama aku di highland ini,
karena melewati jam makan siang, dan banyak area menarik. Tentu saja ada Watsons
haha.. temanku kalap lipmatte Maybelline, katanya tidak ada di Indonesia. Aku juga
menemukan serum rambut “Jennie Blackpink” yang sedang hits di Korea. Hmm.. bisa
jadi catatan untuk jastip ke depannya hihi.. Aku lalu menuju konter pembelian
tiket cable car (gondola). Untuk yang pergi sendiri tanpa agen tour,
ada dua jenis mesin: pembayaran dengan card (aku kurang tahu hanya credit
card atau bisa debit) dan pembayaran dengan cash (seperti vending
machine minuman). Tinggal beli saja untuk return (standart
gondola RM8x2tiket). Saatnya naik gondola…
Setiap perjalanan gondola memiliki
satu pemberhentian transit (aku lupa namanya, tapi itu di salah satu chineese
temple). Catatan: jangan lupa gunakan tiket keberangkatan untuk lanjut
naik ke pemberhentian terakhir! Jadi tiket keberangkatan (estimasi kalian
berhenti di temple), akan di-scan 2 kali: satu di bawah, saat
berangkat; dan 1 di temple, saat akan naik lagi. Jangan sampai beda
tiket, kecuali mau membeli lagi hehe.. Jangan khawatir, di stasiun transit, ada
toilet dan musholla, juga loker untuk yang mau menyimpan barang (berbayar). Dan
untuk menuju temple, harus turun lagi pakai eskalator. Ada 3-4 kali
turun baru sampai.
Temple-nya ada apa saja? Hmm.. sepertinya hanya akan
menarik kalau kalian suka menjelajahi setiap sudut. Karena aku hanya berfoto
saja di sana. Ingin cari makan, tapi banyak chineese food, khawatir ada
babi hehe.. Puas berfoto, aku naik gondola lagi ke atas. Sumpah ya.. aku nggak
tahu ini bangun “negeri di atas” pakai teknologi apa. Setinggi ini, secanggih
ini. Ckckck.. Daan.. aku lagi-lagi terkejut, karena stasiun tujuan (Sky Avenue)
itu kembali berada di mall (lupa nama plaza-nya apa). Gila, isi Kuala Lumpur
mall semua nih? Dan rutinitas ke mall tetap sama: muterin Uniqlo dan Watsons. Sama
cari makan. Kali ini aku mencoba masakan Thailand, Thai Street Food. Niatku sih
tidak makan banyak, karena aku ingin makan Subway (yang juga ada di sana). Karenanya,
aku hanya pesan tiga mangkuk pot noodle, sementara temanku memesan satu
makanan berat dan dua makanan ringan. Ah, ada thai tea juga di sini, dan
enak sekaliii. Sayang aku sudah pesan air mineral. Tapi ujungnya aku pesan
makanan lain juga: kangkung crispy. Dan hebat sekali aku bisa habis
sepiring penuh. Cukup boros makan di sini, tahu-tahu habis 200-ribuan rupiah
untuk berdua. Makananku sendiri sekitar RM25. Gagal makan Subway, deh. Padahal ternyata
sebelahan TT (Kemudian aku bertekad akan beli Subway di airport esok!). Selesai
makan, aku tidak banyak menjelajah. Secukupnya saja di plaza, lalu kembali
antri untuk naik gondola dan turun.
Tiba kembali di Genting, kami sudah
kelelahan, sementara masih ada dua rute lagi: KL Tower dan KLCC. Sebelumnya aku
memberitahu temanku bahwa di kedua rute terakhir, aku hanya akan foto saja,
tidak masuk ke gedung (menara observasi dan aquarium), selain tidak terlalu tertarik,
juga karena tiket masuknya cukup mahal. Tiket masuk KL Tower bisa puluhan
ringgit, danaku tidak mencukupi, dan kami sudah cukup lelah (saat itu pukul 3PM
kurasa). Temanku mengiyakan, jadi kami meneruskan itu ke driver. Cukup ke
KLCC saja, hanya berfoto (itupun hanya aku yang berfoto, karena temanku sudah
pernah melakukannya). Dan sepanjang perjalanan dari Genting menuju KLCC, kami
tertidur kelelahan haha..
Di KLCC, banyak sekali turis yang
berfoto, dan warga lokal menawarkan lensa (entah wide angle atau
telefoto) utnuk mempermudah pengambilan gambar. Kukira sekirtar RM10? Temanku mengambil
posisi foto di seberang KLCC. Ujung menara bisa diambil dengan baik, namun badan
hanya bisa dada ke atas, kukira akan sulit untuk full body hehe..
Aku kembali ke hotel sekitar pukul
5PM dan saaangat lelah. Terlalu lelah untuk pergi ke Jalan Alor sesuai rencana
(karena kami berencana jalan kaki, hanya 1km dari hotel), dan masih cukup kenyang.
Tapi dasar perut. Pukul 7PM sudah ingin makan. Jadilah aku menelusuri hotel
dari maps, karena kulihat banyak tempat makan, tapi apalah. Sepanjang garis
depan hotel, hanya ada chineese food dengan babi di menunya. Beruntung ada
banyak restoran di belakang hotel. Ada restoran Arab, burger, dan entah satunya
apa. Tepat di belakang Berjaya Times Square mall. Aku memilih di Burger on 16,
menurut review di Google Maps, burgernya enak, harganya masuk akal, dan halal
hehe.. dan kukira itu tidak berlebihan. Ada banyak macam burger, bisa paket dan
ala carte. Harganya mulai RM17 untuk ala carte, dan RM24 untuk
paket (burger, fries, cola). Aku memesan burger (lupa namanya hehe) dan chammomile
tea. Terkejutlah aku karena burgernya cukup besar (dagingnya royal sekali), dan
teh yang digunakan adalah Twinnings haha.. Satu teko teh setara 3 cup. Tentu
saja aku tidak habis dengan porsi burger sebesar itu. Tapi tetap kubawa pulang.
Barangkali besok masih bisa kumakan.
Dan seperti itulah hari kedua berakhir.
Kekenyangan burger, tapi hangat dengan chammomile 😊
Part 1: Hello Kuala Lumpur<3
[Part 2: Berkunjung ke Tempat Wisata]
Part 3: Shopping Time!
Part 4-end: Untill We Meet Again, KL(Eits, ada serba-serbi ^^)