Langsung ke konten utama

[SHARING] Solo Trip to Bangkok: Pre-Departure

Wah, parah banget, sudah setahun sejak terakhir aku update di blog. Padahal banyak hal terjadi dalam setahun terakhir. Tapi baiklah, kembali ke topik awal, aku akan menulis rekap perjalananku selama 4 hari 4 malam ke Bangkok minggu lalu. Let’s go!

Ide awal perjalanan ini adalah untuk selebrasi aku melewati masa probation di kantor baru. Namanya probation, tentu di bulan keempat bekerja, dong? Dan karena tabungan masih terbatas, cuma mau ke Bandung saja. Short escape saat weekend, ceunah. Tapi hey, kenapa pekerjaan justru padat merayap? Karena masuk kuartal terakhir kah? Whatever it is, akhirnya plan itu terus tertunda, sampai aku berpikir, “Ke Bandung kayaknya nggak cukup, deh. Keluarin paspor apa ya?” For your reference, akhir 2021 lalu aku ada ganti paspor, karena beranggapan 2022 akan studi lanjut ke luar negeri (meskipun melenceng ya akhirnya). Daripada rugi kan, sudah bayar mahal untuk paspor tapi nggak juga dipakai? *alasan*

Cukup lama aku berpikir tujuannya. Karena saat cek ke Online Travel Agent, tiket ke Malaysia dan Singapur cukup mahal, hingga akhirnya kuputuskan ke Thailand saja. Masih ASEAN dan tiketnya sebanding dengan jaraknya. Jujur, keputusan ini agak gambling karena aku zero knowledge about Thailand. Sama sekali ngga bisa baca hurufnya, bukan Thai enthusiast, dan tidak tau lokasi mana yang mau dituju. Tapi aku punya satu teman yang paham semuanya hahaha.. jadi, dengan modal nekat, kubelilah tiket pesawat PP include bagasi pada Januari untuk perjalanan Mei. Paralel kususun itinerary bermodalkan video Tiktok, Google, dan rekomendasi teman.

Fast forward, aku mendapatkan informasi kalau Thailand (khususnya Bangkok) sedang heatwave, asli aku sempat takut. Karena aku kurang tahan dengan panas. Kalau terlalu berkeringat jadi bau badan dan kurang nyaman, kalau panas terik jadi sakit kepala (terakhir aku tumbang sampai 3-4 hari karena cuaca ekstrem, dan ini cukup merusak agenda perjalanan). Jadi dengan berbekal topi, baju yang nyaman dan berwarna cerah, serta minimalisir kegiatan outdoor saat siang hari, here we go, Bangkok. Aku juga semangat banget untuk perjalanan ini. Selain karena ini perjalanan jauh pertanaku setelah pandemi, juga untuk pertama kalinya aku benar-benar solo trip ke luar negeri. Ini akan menjadi tantangan tersendiri buatku.


Flight and Accomodation

Aku tipe traveler yang suka berangkat paling awal dan pulang paling akhir. Biar capeknya sekalian saja, gitu. So does the flight! Thai Lion Air pukul 6 pagi (18 Mei) dari Soekarno Hatta, dan pukul 1.30 dini hari (22 Mei) dari Don Mueang. Untuk penerbangan pagi ini, aku ‘menginap’ di bandara, berangkat sejak malam sebelumnya dengan KA Bandara dari Stasiun Manggarai, lalu duduk bengong di ruang tunggu sampai tiba waktu check-in pukul 3 pagi. Kenapa menginap? Karena aku lebih takut keluar kos dan perjalanan naik taksi dini hari :) Pun saat akan kembali ke Jakarta, aku berangkat ke Don Mueang sejak pukul 7 malam, untuk menunggu sampai waktu check-in pukul 10 malam. Total harga untuk pesawat pulang-pergi adalah 3.800.000 (termasuk bagasi 20kg dan asuransi perjalanan).

Penginapannya aku pilih di hostel, dimana aku hanya bayar 1 bed saja dan tinggal di kamar berisi 6 orang. Kenapa hostel? Lebih karena aku tidak mau rugi, hehe.. Harga satu malam di hotel reguler setara dengan dua malam di hostel. Mengingat aku juga akan lebih banyak di luar (hotel hanya untuk tidur), kurasa tidak akan ada bedanya tinggal bersama orang lain/sendirian. Bahkan dalam beberapa hal, hostel jauh lebih menguntungkan, karena:

  • Ada dapur, sehingga kita bisa pinjam alat makannya kapanpun tanpa harus menunggu waktu makan yang diatur hotel
  • Fasilitas laundry lebih murah karena dihitung per pemakaian mesin cuci/pengering (bukan per lembar baju)
  • Lokasi hostel seringkali lebih strategis, dekat mini market, pusat makanan, hingga transportasi publik
Aku menginap di Siam Stadium Hostel, dekat National Stadium, dimana harga untuk menginap 3 malamnya adalah 575.000. Kupilih akomodasi ini karena: ada kamar khusus wanita (sekamar 6 orang), ada fasilitas laundry, bersebelahan dengan 7/11, dan tentu saja dekat dengan halte/stasiun!

Pra-keberangkatan
Check-in counter dibuka 3 jam sebelum keberangkatan. Jadi jam 3 pagi aku sudah check-in, di sini lumayan ditanya-tanya ya untuk perjalanannya, seperti tujuannya apa, berapa lama, sudah beli tiket pulang atau belum. Tapi hei, di akhir aku diberikan penawaran apakah mau duduk di kursi samping jendela atau lorong! Lanjut ke imigrasi, karena masih jam 3 pagi ya, jadi sepi sekali. Aku cuma setor paspor saja. Pengecekan barang juga nggak sulit, karena lagi-lagi masih sepi. Setelah pengecekan, aku duduk santai dulu sambil makan bekal pancake yang kubawa dan charge hp, baru saat sudah subuh, beralih ke musholla dekat boarding room. Demi apapun lantai, air, dan AC musholla super dingin. Aku sampai sholat sambil menggigil. Tentu saja dingin ini buat aku ngantuk, tapi kutahan sebentar. Baru saat masuk pesawat dan lepas landas, kupuaskan diri untuk tidur.

And finally, welcome Bangkok!

Pengeluaran Pre-Departure: 4.463.000
  • Thai Lion Air CGK-DMK PP 3.800.000 (+travel insurance)
  • Siam Stadium Hostel 3 malam 575.000
  • Simcard lokal 88.000
  • KA bandara 30.000
  • Gojek ke stasiun dan KRL ke Manggarai 20.000
  • Makan malam dan jajan di bandara 130.000


Solo Trip to Bangkok - List of Items:
[Solo Trip to Bangkok: Pre-Departure]