Langsung ke konten utama

Baca Ini Sebelum Pergi ke Ipoh!

Jauh sebelum rencana pergi ke Penang, aku sudah memasukkan Ipoh dalam wishlist, tentu karena menonton video Ria SW ini. Namun kombinasi antara keterbatasan informasi (tidak semasif Penang) dan lokasi yang kutuju berdekatan, jadi seolah aku hanya berputar di pusat kotanya saja.

Ipoh sendiri terletak di Provinsi Perak, Malaysia. Terkenal dengan tambang timah sejak abad 18, kota ini diapit sungai dan perbukitan. Ipoh juga punya curah hujan cukup tinggi. Saat aku berkunjung November lalu, dua malam aku menginap, dua malam juga Ipoh diguyur hujan. Cuaca juga cenderung mendung sepanjang hari (matahari tidak bersinar terik). Menuju Ipoh ada dua cara: kereta atau bus, dengan estimasi waktu tempuh dari Kuala Lumpur kurang lebih 4-5 jam.


Peta Area Ipoh

Kuakui highlight utama kunjunganku ke Ipoh adalah kulinernya, sehingga untuk tempat lain hanya kupilih yang dekat dengan lokasi kulinernya. So, here we go:


  1. Place to Go in Ipoh

    1. Time Tunnel Ipoh

Lokasinya dekat Padang Ipoh, selisih beberapa blok saja. Time Tunnel Ipoh menyajikan berbagai barang jadul dari abad 19 hingga awal abad 20. Kamera, alat tulis, alat makan, hingga kursi untuk potong rambut! 

Kurasa museum ini dikelola oleh perseorangan, karena tidak ada panduan khusus atau lambang resmi, hanya diberikan akses untuk menyusuri lantai 2-3 bangunan. Tiket masuknya seharga RM 8 dan kalian bisa menghabiskan waktu sampai bosan - untuk berkeliling hanya perlu 30-60 menit.


  1. 22 Hale Street Heritage Gallery

Kali ini adalah museum yang lebih terstruktur, sepertinya dikelola oleh pemerintah/organisasi setempat. Tiket masuknya RM 10, sudah termasuk audio guide. Museum ini punya beberapa ruangan dengan cerita yang berbeda, namun kesemuanya menggambarkan Ipoh di abad 18 hingga 19: tambang timah Ipoh, hawker street di masa lalu, etnis cina di Ipoh, dan sebagainya. Lagi, kalian bisa menghabiskan waktu di sini - berkeliling membutuhkan waktu 45-60 menit. Ada juga toko aksesoris buatan tangan tentang Ipoh di dekat pintu masuk, beberapa memiliki tema khusus (terakhir temanya natal).


  1. Padang Ipoh

Literally hamparan tanah di tengah pertokoan. Kalau kuingat lagi, mirip seperti Padang Lama di Georgetown, dengan tempat duduk tersebar di tepiannya. Satu hal yang menarik dari Padang Ipoh adalah signage Ipoh, yang bisa menjadi spot bagi turis untuk berfoto. Bagi yang muslim, sempatkan juga berkunjung ke Masjid Negeri Perak. Tipikal Masjid Agung/Masjid Gede, karena memang sebesar itu, lokasinya tidak jauh dari Padang Ipoh.


  1. Concubine & Market Lane

Dari Masjid Negeri Perak, kalian akan menemukan Birch Memorial Clock Tower dan Heritage Trail Ipoh, jika cuaca tidak terik, area ini cukup bagus untuk spot foto. Jika terus menyusuri Panglima Lane, kalian akan tiba di Concubine dan Market Lane. Sungguhan, ini adalah area turis, karena akan banyak jajanan dan toko hadiah. Bagi penggemar Harry Potter, kalian bisa menepi ke Platform 9 ½, kafe unik bertema Harry Potter di Concubine Lane. Selain minuman dan makanan, mereka juga menyediakan sewa baju untuk berfoto. Sekedar beli minum lalu duduk mengamati aktivitas jalanan juga bisa.


Bergeser sedikit, kalian bisa menikmati mural di sepanjang Market Lane. Dibanding Concubine Lane, area ini tidak terlalu ramai, jadi kalian bisa lebih menikmati waktu di sini.



  1. Mural Art's Lane

Lokasi ini sedikit jauh dari pusat kota sebelumnya, perlu jalan kaki sekitar 1 kilometer, namun bagi kalian yang menikmati seni, tempat ini bagus untuk dikunjungi! Sepanjang jalan diisi mural dengan berbagai tema, dan lokasinya tidak terlalu ramai, jadi karya-karya ini bisa dinikmati perlahan.


  1. Gerbang Malam Ipoh

Kalau kalian menyusuri tempat-tempat di atas sesuai urutan sejak pagi, kalian akan tiba di Gerbang Malam Ipoh di sore hari! Waktu yang tepat untuk mengunjungi pasar malam. Sejak sore beberapa kedai makanan bersiap buka. Ada banyak variasi makanan di area ini: masakan cina, india, lokal, juga makanan ringan. Mau cari oleh-oleh juga bisa, semacam jajanan khas atau kopi khas Ipoh (wajib beli!!!).


  1. Dataran Ipoh

Lokasinya di sisi utara pusat kota, dengan luas lebih kecil dari Padang Ipoh. Di malam hari, banyak jajanan di sekitar Dataran Ipoh, gambarannya seperti warung tenda di sekitar alun-alun. Persis di seberangnya ada Ipoh Parade, mall yang cukup besar di kota ini.


  1. Kinta Riverwalk

Alternatif lain untuk kuliner malam, bisa mengunjungi Kinta Riverwalk, terletak di sisi timur Dataran Ipoh (perlu berkendara). Ada berbagai tenant makanan yang bisa dinikmati dengan pemandangan Sungai Kinta. Tidak jauh beda dengan piknik di Sungai Han di Seoul, bukan? Hehe..


  1. Food Recommendation

Penonton Akun Ria SW, pasti sudah tidak asing dengan sebagian makanan ini haha.. jadi anggap saja tulisan ini jadi testimoni, oke?

  1. Ayam Taugeh Las Vegas Since 1997 (Chinese Muslim)

Tadinya aku berencana sarapan ringan di salah satu kedai kopi, namun belakangan kutemukan ada menu non-halal di dalamnya ๐Ÿ˜ข, karena khawatir, aku coba cari alternatif lain. Kutemukan restoran ini, dekat dengan tempat lainnya. Kupesan Wantan Mee Chicken dan Kopi seharga RM 12.5, lalu terkejut karena porsinya sangat besar ๐Ÿ™‚ Rasanya lumayan, tapi kalau diberikan rating, 3.5/5 -> masih terbayang-bayang white curry noodle Penang.


  1. Nasi Ganja Ipoh ( Nasi Kandar ayam Merah)

Sebagaimana nasi kandar: isiannya ada nasi dengan berbagai kuah, tambah lauk telur dan udang. Sayangnya, aku dalam kondisi kurang oke, jadi kurang bisa mencerna makanan ini dengan baik. Tambah lagi, aku terkejut dengan harganya yang … lumayan. Seporsi dengan telur dan udang tambah teh manis seharga RM 30.5. Aku masih prefer rasa nasi kandar di Georgetown. Jadi kuberi rate 3/5.


 


  1. Big Mom Beancurd

Kalian suka kembang tahu tidak? Yang disiram kuah jahe itu. Aku lebih mengenalnya dengan tauwa. Semasa aku kecil, ada Pak Tua yang jual tauwa dan kacang koa keliling, dengan sepeda. Tadinya jarang beli, tapi sejak aku merantau, karena jarang ketemu, jadi setiap pulang dan beliau lewat, kusempatkan beli. Sampai bapaknya hafal ๐Ÿ˜‚Sayangnya, semakin ke sini semakin jarang yang jual tauwa/kacang koa. Karenanya, begitu tau di Ipoh ada warung yang jual (apalagi terkenal), aku penasaran mau coba. Seporsi beancurd/tauwa/kembang tahu original RM 2. Porsinya cukup karena memang untuk snack/dessert, dan .. lumayan. Kuah jahenya kurang pekat menurutku. Tapi toko ini ramai juga, dari pesan sampai disajikan, ada lima menitan, mungkin.


Ada satu lagi kedai yang menjual beancurd ini, pas di area Gerbang Malam, namanya Funny Mountain Beancurd. Sayangnya aku sudah terlalu kenyang untuk mencoba, jadi kulewatkan saja ๐Ÿ™‚



Sejauh ini bagaimana tanggapan kalian tentang Ipoh? Menarik? Membosankan? Atau malah geregetan karena ceritanya kurang menarik? Ada beberapa hal yang perlu kuceritakan juga pada kalian soal Ipoh. Kalau diperhatikan lagi, lokasi tempat yang kukunjungi ini cukup berdekatan, kalaupun berjarak, masih bisa ditempuh dengan jalan kaki (1-1.5 kilometer). Tadinya aku berencana sewa sepeda yang disediakan hostel, supaya bisa akses area lebih jauh, namun urung.


Hal pertama yang kusadari sejak menginjakkan kaki di Ipoh, selain menghadapi hujan, adalah bahwa jalan raya di sini sangat lebar dan banyak dilalui mobil. Juga saat malam hari, cenderung lebih sepi. Sempat kukira minimnya kendaraan lalu lalang di malam hari karena sedang hujan deras, tapi rupanya .. memang jarang saja. Jarak hostel tempatku menginap dengan Kinta Riverwalk/Dataran Ipoh aslinya cukup dekat, sekitar 1 kilometer, untuk makan malam, aku bermaksud jalan kaki saja dari hostel ke lokasi. Namun, baru separuh jalan, aku menyadari bahwa jalan yang kulalui terlalu sepi, minim kendaraan lalu lalang, dan cukup remang-remang. Tentu hal ini membuatku was-was, aku sendirian di tempat asing. Karena itu, lupakan hemat, aku memilih menggunakan Grab.


Tidak adakah transportasi umum di Ipoh?


Ada, aku sempat berpapasan dengan satu-dua bus, namun sempat kucek, rutenya tidak terlalu banyak, jam operasional hanya sampai pukul 8 malam, dan haltenya sebatas plang bus stop (seperti MikroTrans di Jakarta). Aku kurang merekomendasikan ini - kecuali sudah riset betul dan tahu letak pemberhentian busnya. Selain itu, tarif dasar Grab di Ipoh cukup terjangkau, hanya RM 5, jadi, yah, kupilih dengan Grab saja.


That’s all! Terima kasih sudah baca sampai akhir. Semoga bisa memberikan gambaran sebelum kalian berkunjung ke Ipoh. Sampai jumpa di lain waktu ๐Ÿ‘‹