Bagiku, dunia ini selalu berisik. Ada begitu banyak standar yang ditetapkan untuk bisa memiliki "'kehidupan impian". Sukses berarti banyak uang, rumah mewah, selalu tampil dengan busana bermerek. Cantik berarti tinggi semampai, berkulit putih, mulus, tanpa cacat. Jika semua standar ini memang berlaku, lantas, bagaimana dengan makhluk yang diciptakan sebaliknya oleh Dia? Beberapa hari terakhir, aku semakin malas membuka akun sosial media. Followingku semakin berkurang. Menyisakan beberapa akun teman yang benar-benar kukenal, satu-dua public figure yang tidak terlalu sering posting, dan banyak akun penyedia informasi. Online shop? Ada satu-dua. Itupun karena mereka hanya bukalapak di situ. Karena jika mereka memiliki marketplace lain atau website, sudah ku-unfollow. Capek bok. Nafsu pengen terus konsumtif, padahal tabungan sudah habis. Aku ingin mencoba berhenti "memanjakan" mata orang lain. Ingin berhenti menuruti segala tetek bengek standar yang entah ditent
You Only Live Once