Di part 2 ini, kita akan masuk ke dokumen yang
dibutuhkan untuk magang di Angkasa Pura. Perlu diketahui, karena aku langsung
menghubungi Humas Angkasa Pura Juanda Surabaya, maka bisa jadi dokumen yang
dibutuhkan berbeda dengan Angkasa Pura di kota lain. Jadi, ini hanya sebagai
referensi saja ya 😊 Baiklah.. mari kita mulai..
“Aku sudah yakin ingin magang di Angkasa Pura! Tapi,
apa yang harus kulakukan selanjutnya?”
Langkah pertama: hubungi bandara terkait, baik
via email atau telepon langsung.
Angkasa Pura memiliki website yang dibagi
menjadi website Angkasa Pura 1 (https://ap1.co.id/)
dan Angkasa Pura 2 (https://www.angkasapura2.co.id/).
Dari website tersebut kemudian bisa diketahui, apakah bandara yang kamu tuju
memiliki website sendiri, atau tergabung dengan website pusat. Tapi dari yang
kulihat, setiap bandara kemudian memiliki website sendiri. Kalian bisa mencari
kontak yang bisa dihubungi di masing-masing bandara di website. Sayangnya, aku
lupa dimana menemukan email Humas Bandara Juanda, seingatku via website juga,
tapi informasi yang tercantum di website hanya sebatas ini (per 22 Juni 2019):
Tapi tidak masalah, kalian masih bisa mencoba
menghubungi lewat telepon. Jelaskan kalian dari mana, tanyakan bagaimana prosedur
pengajuan magang, dokumen yang diperlukan, dan bagaimana menyerahkannya (apakah
diserahkan langsung di kantor atau bisa dikirimkan via pos), dan kepada siapa
dokumen tersebut ditujukan.
Kalau aku, berdasarkan email yang kuterima, diminta
menyerahkan proposal magang dan surat pengantar dari kampus, serta bisa dikirimkan
via pos (karena saat itu aku masih di Jogja). Jika kalian juga disyaratkan
dokumen yang sama dan hendak mengirimkan via pos, maka kusarankan kalian
menyertakan CV atau kontak kalian di sana. Karena kemarin aku tidak menyertakan
CV ataupun kontak, dan pihak bandara sedikit bingung menghubungiku (karena aku
tidak kunjung menghubungi mereka). Setidaknya, sertakan nama, alamat lengkap,
nomor telepon, dan email di berkas yang kalian kirim.
Langkah kedua: menyiapkan dokumen yang
dibutuhkan.
Jika diminta membuat proposal, buat serapi
mungkin, tapi tetap sesuaikan dengan sistematika dari kampus kalian. Sertakan dengan
jelas jurusan, apa yang kalian pelajari selama kuliah (atau konsentrasi), dan jangka
waktu kalian magang (berapa bulan, dari bulan apa sampai apa), sehingga mereka
bisa menempatkan kalian di seksi dan waktu yang sesuai.
Langkah ketiga: kirim atau serahkan dokumen ke kantor
Angkasa Pura.
Jika diserahkan langsung, pastikan kalian tahu
akan diserahkan ke siapa atau bagian apa, lebih baik jika bisa buat janji
sebelumnya. Jika dikirim via pos, usahakan kalian konfirmasi setelah dokumen
sampai di kantor. Meminimalisir dokumen “hilang” hehe..
Setelah itu, tunggu hingga ada kabar bahwa
kalian diterima. Kalau kalian mencantumkan kontak dengan jelas, kalian akan dihubungi
di kontak yang tertera. Sambil menunggu, bisa dengan mempelajari lagi materi
kuliah, belajar istilah per-bandara-an, atau melakukan sesuatu yang berguna,
hehe..
Sebagaiman kusebutkan seblumnya, aku membuat kesalahan
dengan tidak memberikan data kontak, sehingga kantor kesulitan menghubungiku. Untungnya
bu Windy, Human Capital Angkasa Pura Juanda, berinisiatif menghubungi via
Instagram (mungkin dengan mencari, ya alhamdulillah nama Instagramku sesuai). Sempat
kaget karena tiba-tiba mendapat DM dari orang asing. Ternyata itu beliau. Alhamdulillah
juga, bu Windy mengubungi hari Kamis, jadi Jumat aku bisa segera ke kantor
Angkasa Pura. Karena Minggu-nya aku harus kembali ke Jogja, bersiap KKN.
Lalu di proposalku, aku mencantumkan periode
magang bulan September-Nopember. Harapanku hanya magang 2 bulan diantara bulan
tersebut. Namun saat SK penerimaan turun, aku justru magang 3 bulan penuh (2/9/19-29/11/19)
lmao. Jadi, kukira kalian harus sangat jelas dalam mencantukan informasi ya
hehe.. Alhamdulillah aku dasarnya senang magang lama, meskipun skripsi akhirnya
tertunda :”)
Prosesku untuk magang ini terbilang cukup lama.
Mulai mempersiapkan dokumen sejak Maret, April-Mei konsultasi proposal, akhir
Mei (23/5/19) baru mengirim dokumen via pos. tercatat 27/5/19 dokumen tiba di
kantor, dan 31/5/19 aku harusnya menghubungi untuk konfirmasi, tapi gagal
karena aku terlalu takut untuk menelepon hehe.. Begitu terus sampai aku
dihubungi bu Windy via Instagram lol.
Baiklah.. begini saja dulu. Mari bertemu lagi saat
aku selesai magang. Jadi cerita yang kusampaikan sekalian. Atau setidaknya,
semoga aku bisa update satu bulan sekali soal magang. See you 😊
Part 1: Memilih Lokasi Magang
[Part 2: Persiapan Dokumen Magang]
Part 3: Magang di Angkasa Pura
Part 4: Kehidupan Sosial Selama Magang
Part 5: F.A.Q